14 Oct

Kebutuhan nutrisi si kecil yang meningkat seiring bertambahnya usia, tentu perlu selalu diimbangi dengan asupan bergizi seimbang agar tumbuh kembangnya berjalan optimal dan terhindar dari risiko stunting. Masalahnya, bagaimana kalau si kecil termasuk small eater?

 

Small eater merujuk pada anak-anak yang hanya mau makan dalam porsi sedikit. Kalau si kecil juga mengalaminya, kamu pasti cemas, ya, Genbest. Sebab, pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), asupan nutrisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Kalau terus dibiarkan, berat badan si small eater bisa sulit naik dan pada akhirnya mengalami growth faltering(pertumbuhan yang melambat) sehingga berisiko tinggi terancam stunting.

 

Lantas, apa yang harus kita lakukan? Pada “Ngobrol Bareng Genbest” tentang “Apakah Si Kecil Sudah Cukup Gizi?” di akun Instagram @genbestid beberapa waktu lalu, dr. Devie Kristiani M.Sc., Sp.A(K),dokter spesialis anak, memberikan beberapa tips mengatasi small eater. Berikut beberapa di antaranya:

 

1. Patuhi feeding rule

Apakah Genbest memiliki feeding ruleFeeding rule adalah aturan dasar pemberian makan pada anak. Contoh, anak memiliki jadwal makan, 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan camilan. Contoh lain, feeding rule untuk tidak menawarkan camilan saat anak sedang makan, kecuali minum. Menerapkan feeding rule secara konsisten, akan membantu meningkatkan rasa lapar dan membuat anak makan lebih banyak. 

 

Baca Juga: Mudah Diterapkan, Ini Cara Menyusun Jadwal Makan Anak 2 Tahun

 

2. Batasi waktu makan 30 menit

Menurut Devie, aturan waktu makan maksimal 30 menit ini bisa membantu mengatasi masalah small eater. Bagaimana kalau anak baru makan 1-2 sendok selama 30 menit itu? Tetap selesaikan makannya karena memperpanjang waktu makan bukan solusi mengatasi hal ini.  

 

Selanjutnya, kembali terapkan feeding rule lain secara konsisten, yakni tawarkan anak makanan utama dan camilan sesuai jadwal makan yang sudah ditentukan. Dengan mengenal rasa lapar, anak akan semakin menghargai makanannya. “Jangan takut berat badan anak akan turun atau ia jadi tidak cukup gizi. Tidak. Terapkan dulu feeding rules, maka pola makannya akan membaik,” tegas Devie. 

 

3. Tawarkan makanan tinggi kalori

Kalau Genbest begitu cemas si kecil kurang kalori akibat makannya yang terlalu sedikit, pilihlah makanan tinggi kalori, seperti smoothie alpukat, roti kacang keju, kuning telur, dan sebagainya. Makanan padat energi ini bisa menambah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan anak tanpa membuatnya harus banyak makan. 

 

Baca Juga: Ini Makanan Tinggi Kalori dan Sehat untuk Si Kecil yang Kurus

 

4. Berikan susu tinggi kalori

Bila memang disarankan oleh dokter, susu tinggi kalori bisa membantu mengatasi small eater. Namun menurut Devie, susu tinggi kalori memerlukan resep dokter karena diperlukan hitungan cermat terkait jumlah kalori ideal yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan seberapa banyak susu tinggi kalori yang dibutuhkan. “Dokter yang akan menentukan berapa mililiter susu tinggi kalori yang dibutuhkan anak, dan seberapa sering dia bisa minum. Jadi memang tidak disarankan diberikan dalam jumlah bebas,” jelas Devie.

 

Nah, semoga artikel ini membantu agar si kecil bisa kembali makan dengan lebih baik sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik, ya, Genbest.

 

Baca Juga: Memberikan MPASI Nasi untuk Bayi? Begini Aturannya

TENTANG KAMI

GenBest merupakan sebuah inisiasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat, serta bebas dari stunting (klik di sini untuk mengetahui apa itu stunting), dengan mendorong masyarakat dari segala usia menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari. Lewat situs dan media sosial genbest.id, kami menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, dan memberikan pengetahuan kesehatan yang mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat, serta stunting, bagi Anda sekeluarga, termasuk si kecil yang masih dalam kandungan dan berusia balita.

How to coax children
To Top